skip to main |
skip to sidebar
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – 1 Syawal nampaknya akan selalu menjadi hari spesial bagi ummat muslim sedunia. Pasalnya setelah 1 (satu) bulan penuh melaksanakan ibadah puasa ramadhan, hari itu ummat muslim merayakan hari raya Idul Fitri.
Demikian juga dengan Keluarga Besar Masjid Al Hikmah Toyan, Selasa, 30 Agustus 2011 akan menandai selesainya puasa ramadhan, untuk kemudian kembali diperbolehkannya makan minum di siang hari. Tentu tidak salah apabila Idul Fitri disambut dengan makan dan minum yang tak biasanya diadakan oleh keluarga.
Namun lebih dari itu, esensi dari Idul Fitri adalah kembalinya seseorang kepada fitrah asalnya yang suci sebagaimana ia baru saja dilahirkan dari rahim ibunya. Setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyambut Idul Fitri.
Pertama, perlunya rasa penuh harap kepada Sang Maha untuk diampuni dosa-dosa yang telah lalu. Janji Allah SWT akan ampunan sebagai buah dari kerja keras sebulan lamanya menahan hawa nafsu dengan berpuasa.
Kedua, perlunya melakukan evaluasi diri pada ibadah puasa yang telah dikerjakan. Apakah puasa yang kita lakukan telah sarat dengan makna, atau hanya puasa menahan lapar dan dahaga saja. Sabda Rasulullah SAW, “Banyak sekali orang yang berpuasa, yang puasanya hanya sekedar menahan lapar dan dahaga“.
Ketiga, berusaha mempertahankan nilai kesucian yang baru saja diraih. Tidak kehilangan semangat dalam beribadah. Berusaha tetap istiqomah dan konsisten mengimplementasikan ibadah yang telah dilalui selama ramadhan di 11 (sebelas) di luar ramadhan.
Semoga selepas Ramadhan 1432 Hijriyah ini, kita diberikan kemudahan dan kekuatan untuk tetap menjalankan ibadah sebagaimana ramadhan. Aamiin. *[adm]
Referensi : Mimbar Jumat | Idul Fitri
Selengkapnya → Esensi Dan Pemaknaan Idul Fitri
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Usai sudah Ramadhan, Hati Cemas dan Khawatir, Semoga Ibadah Kita di Bulan Suci Ini Cukup Berharga Dihadapannya. Tulisan itulah yang selalu ada di Kartu Lebaran Al Hikmah Toyan.
Rasanya tidak muluk, setelah 1 (satu) bulan penuh melaksanakan ibadah di bulan suci ini kita berharap bahwa apa yang telah kita lakukan menjadi sebuah catatan yang berharga, sebagai bagian dari persaksian diri kita sebagai hamba-Nya.
Tentu tak cukup dengan berharap, Bulan Syawal dan 11 (sebelas) bulan di luar ramadhan telah menanti pembuktian diri kita dari apa yang telah kita dapat di candradimuka ramadhan.
Pertanyaan klasik mungkin, bagaimana dengan masjid atau tempat-tempat ibadah yang selama ramadhan selalu ramai dengan jamaah dan kegiatan. Apakah akan sepi, kembali berdebu sebagaimana sebelum ramadhan.
Tentu berharap tidak demikian adanya. Semoga semangat ramadhan tetap melekat pada masing-masing diri kita. Tetap ramaikan dan hidupkan masjid dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat untuk pengembangan kompetensi diri dan peningkatan ibadah dalam rangka menggapai ridho illahi.
Segenap Keluarga Besar Masjid Al Hikmah Toyan mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriyah. Taqobbalallohu Minna Wa Minkum. Semoga diberikan umur panjang dan berkah serta dipertemukan lagi dengan Ramadhan Mubarak 1433 Hijriyah. Aamiin. *[adm]
Referensi : Esensi dan Pemaknaan Idul Fitri
Selengkapnya → Saatnya Pembuktian Diri Setelah Ramadhan 1432 Hijriyah
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Setelah 5 kali melaksanakan Kajian Silaturahim Remaja selama Ramadhan Mubarak 1432 Hijriyah, Ahad, 28 Agustus 2011 dilaksanakan kajian yang terakhir.
Acara Kajian Silaturahim Remaja yang dilaksanakan di Serambi Masjid Al Hikmah Toyan tersebut, kali ini diikuti oleh anggota PPSI (Panitia penyelenggara Shalat Ied) kurang lebih sejumlah 11 Masjid dan Mushala, sehingga tampak meriah dan ramai.
Kegiatan Kajian Silaturahim Remaja yang dilaksanakan sekaligus dengan Buka Puasa Bersama kali ini menghadirkan pembicara Eko dari Corps Dakwah Sekolah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam kesempatan itu, Eko menyampaikan tentang pentingnya memaksimalkan Ramadhan.
Lebih lanjut Eko menambahkan bahwa di kesempatan mendatang, Ramadhan 1433 Hijriyah harus lebih maksimal dalam pelaksanaan ibadah dan kegiatannya. Kegiatan Kajian Silaturahim Remaja sekaligus diisi dengan persiapan akhir menjelang pelaksanaan penyelenggaraan Shalat Idul Fitri 1432 Hijriyah.
Dalam breafing akhir tersebut dibahas tentang beberapa hal diantaranya pengaturan shof khususnya untuk jamaah wanita, yang masih seringkali terdapat kendala karena susah diarahkan ke shof yang sebelah selatan. Hal ini mengakibatkan penumpukan jamaah di sebelah utara, sementara di sebelah selatan masih ada shof yang kosong.
Untuk memberikan semangat dan identitas bagi anggota PPSI (Panitia penyelenggara Shalat Ied), tahun ini PPSI mengambil inisiatif untuk membuat pin. ”Kalau pada tahun lalu identitas yang dipakai adalah tanda pengenal (name tag), tahun ini kita buat pin”, kata Kusuma, Sekretaris PPSI.
Semoga kegiatan Kajian Silaturahim Remaja yang telah dilaksanakan selama 6 kali pada Ramadhan 1432 Hijriyah ini dapat memberikan makna dan lebih mengakrabkan diri antar anggota PPSI (Panitia penyelenggara Shalat Ied), dan juga antara Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan dan Masjid At Taqwa Bendungan, Masjid Al Islam Sanggrahan Lor, Bendungan, dan Masjid Mujahiddin Conegaran.
Kegiatan serupa diharapkan tetap dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang. Aamiin. *[adm]
Referensi : Kajian Silaturahim Remaja #1 | Part #2 | Part #3 | Part #4 | Part #5
Selengkapnya → Kajian Silaturahim Remaja 1432 H - #6 (Habis)
Dengan penurunan antena yang kurang lebih selama 1 (satu) bulan berdiri tegak diatas langit Al Hikmah Toyan tersebut, artinya secara resmi pula RKSR 1432 Hijriyah dinyatakan telah off air.
Tak terasa, 8 (delapan) tahun sudah Radio Komunitas Suara Ramadhan (RKSR) 88 MHz sejak didirikan pada 1425 Hijriyah, menemani malam-malam selama bulan suci ramadhan. “8 (delapan) tahun nampaknya terasa singkat”, kata DJ OI.
Lebih lanjut, DJ OI menceritakan awal pendirian Radio Komunitas Suara Ramadhan (RKSR) 88 MHz bahwa dengan bermodal semangat untuk menghidupkan dan meramaikan suasana ramadhan serta didukung dengan peralatan yang sederhana akhirnya radio ini berdiri.
Dalam perkembangannya Radio Komunitas Suara Ramadhan (RKSR) 88 MHz selalu berbenah baik dari sisi peralatan siar maupun dari sisi teknis lain seperti kaderisasi DJ, penjadwalan dan programa siar yang ada.
Dari survey yang dilakukan, dari tahun ke tahun pendengar yang ada, diantaranya dari Remaja Masjid di jangkauan siar Radio Komunitas Suara Ramadhan (RKSR) 88 MHz semakin banyak. Hal ini dipengaruhi karena perangkat siar dari tahun ke tahun terus diperbaiki untuk memperluas jangkauan siar.
“Artinya Radio Komunitas Suara Ramadhan (RKSR) 88 MHz bisa diterima dan diminati oleh pendengar”, kata Aan Manager RKSR. Hal tersebut juga ditandai dengan banyaknya pendengar yang menanyakan apakah RKSR megudara atau tidak. Hal itu biasanya ditanyakan pleh pendengan pada Bulan Sya’ban, lanjut Aan.
Dengan slogan “Jadikan Ramadhan Lebih Bermakna”, semoga di tahun-tahun mendatang Radio Komunitas Suara Ramadhan (RKSR) 88 MHz dapat tetap menjadi pilihan dalam setiap malam ramadhan. Dan menjadikan ramadhan semakin bermakna. Aamiin. *[adm]
Referensi : On Air Perdana RKSR 1432 H | RKSR Buka Lowongan | On Air DJ Wanita
Selengkapnya → Jelang Off Air Radio Suara Ramadhan 88 Mhz 1425 Hijriyah
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Setelah kurang lebih mentadabburi Al Qur’an selama kurang lebih 26 hari, Jumat, 26 Agustus 2011, Keluarga Besar Masjid Al Hikmah Toyan laksanakan khataman.
Layaknya tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan khataman pada tahun ini digelar pada malam 26 Ramadhan. Penentuan tanggal tersebut didasarkan dengan pertimbangan bahwa, biasanya setelah pelaksanaan khataman, jamaah mulai enggan untuk melaksanakan tadarus Al Qur’an di masjid, karena beranggapan bahwa sudah dilaksanakan khataman.
Namun, alhamdulillah anggapan itu tidak benar sepenuhnya. Buktinya Sabtu, 27 Agustus 2011 atau satu hari setelah pelaksanaan khataman, tadarus Al Qur’an masih dilaksanakan, walaupun jumlahnya sedikit serkurang dari hari-hari biasanya.
Pelaksanaan khataman sendiri diawali dengan penampilan adik-adik Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) Al Hikmah Toyan yang membacakan beberapa surat akhir dari Juz Amma (Juz 30), kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Doa Khotmil Qur’an oleh Ketua Takmir Masjid, Drs. Slamet Riyadi.
Seperti biasa, acara khataman nampaknya tak lengkap kalau belum ada sedan ijo. Yaitu acara makan yang menunya dibungkus dengan daun pisang yang berwarna hijau (ijo).
Seuntai doa teriring, semoga Al Qur’an yang telah ditadabburi selama Bulan Suci Ramadhan tahun ini membawa kebaikan dan keberkahan, khususnya bagi pembacanya dan umumnya bagi jamaah Masjid Al Hikmah Toyan.
Tak cukup sampai disitu, semoga Al Qur’an tidak sekedar menjadi pajangan di rak-rak kantor-kantor ataupun rumah-rumah. Namun juga dapat dibaca, dipahami dan diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari. Aamiin. *[adm]
Referensi : Tadarus, Semoga Tidak Berhenti | Nuzulul Qur’an 1432 Hijriyah
Selengkapnya → Khataman Al Qur’an 1432 Hijriyah
Rapat yang diikuti kurang lebih 30 anggota Remaja Islam Masjid (Rismas) Al Hikmah Toyan tersebut memutuskan beberapa hal diantaranya pelaksanaan khataman Al Quran yang akan dilaksanakan pada Hari Jumat, 26 Agustus 2011 bertepatan dengan malam 27 Ramadhan 1432 Hijriyah.
Andi Yahya, Ketua Remaja Islam Masjid (Rismas) Al Hikmah Toyan, menerangkan bahwa, seperti tahun sebelumnya kegiatan khataman Al Qur’an akan diisi dengan penampilan adik-adik TPA, pembacaan Doa Khotmil Qur’an dan makan bersama layaknya tradisi yang sudah ada selama ini dalam acara Khataman Al Qur’an yaitu Sedan Ijo atau makan sederhana yang dibungkus dengan daun pisang.
Sementara itu, pelaksanaan kupatan akan dilaksanakan pada malam lebaran, yaitu pada Senin, 29 Agustus 2011 selepas Shalat Isya’ yang dilanjutkan dengan takbir keliling. Dalam rapat juga diputuskan pembentukan beberapa penanggung jawab kegiatan guna suksesnya acara khataman, kupatan dan Takbiran.
Dengan adanya kegiatan yang telah direncanakan dimaksud, diharapkan masjid di hari-hari akhir Ramadhan 1432 Hijriyah ini akan tetap semarak, tidak justru ditinggalkan karena kesibukan lain dalam rangka memenuhi kebutuhan lebaran.
Tetap Semangat, Istiqomah dalam rangka menjadikan masjid sebagai basis pergerakan dan pusat kegiatan ummat. Tentu dengan catatan, kegiatan yang dilaksanakan tetap sesuai dengan tuntunan Al Qur’an dan Sunnah Rasullulah SAW. Semoga. *[adm]
Referensi : Tadarus Al Qur’an 1432 H | Khataman 1432 H | Takbiran 1431 H
Selengkapnya → Remaja Al Hikmah Toyan Persiapkan Khataman Dan Takbiran 1432 Hijriyah
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Sebagai persiapan dalam rangka penyelenggaraan Shalat Idul Fitri 1432 Hijriyah, Selasa, 23 Agustus 2011, PPSI (Panitia Penyelenggara Shalat Ied) adakan rapat sekaligus buka bersama.
Kegiatan dilaksanakan di serambi Masjid Al Hikmah Toyan dan diikuti oleh Remaja Islam Masjid dan Mushalla anggota PPSI. Kegiatan rapat sendiri dilaksanakan sore hari pukul 16.00 WIB untuk kemudian dilaksanakan dengan buka puasa bersama.
Sekretaris PPSI (Panitia Penyelenggara Shalat Ied) Jembatan Timbang Kulwaru, Kusuma, menjelaskan bahwa pelaksanaan rapat persiapan yang biasanya dilaksanakan malam hari selepas Shalat Isya’, kali ini sengaja dilaksanakan pada sore hari menjelang berbuka puasa. ”Hal ini dimaksudkan agar remaja putri juga bisa ikut hadir dan mengikuti jalannya rapat,” jelasnya.
Sementara itu, pelaksanaan Shalat Idul Fitri sebagaimana tahun-tahun sebelumnya akan dilaksanakan di Komplek Jembatan Timbang Kulwaru, Wates, Kulon Progo pada Selasa, 30 Agustus 2011 pukul 06.30 WIB dengan Iman dan Khatib Ustadz M. Sigit Prasetyo dari Wates.
Lebih lanjut, Kusuma menambahkan bahwa dalam rapat yang diikuti oleh Remaja Islam dari 10 Masjid dan Mushalla anggota PPSI itu menelorkan beberapa keputusan rapat diantaranya pembagian tugas dalam rangka suksesnya acara.
Untuk lebih memantapkan persiapan Shalat Idul Fitri 1432 Hijriyah sebagaimana dimaksud, akan dilaksanakan rapat lanjutan sekaligus akan disampaian tausyiah menjelang berbuka. Rapat lanjutan sendiri sedianya akan digelar pada Ahad, 28 Agustus 2011 di Serambi Masjid Al Hikmah Toyan. Semoga diberikan kelancaran. Aamiin. *[adm]
Referensi : Buka Bersama PPSI 1431 H
Selengkapnya → Persiapkan Shalat Idul Fitri 1432 H, PPSI Adakan Buka Bersama
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu ’Anha. Istri Nabi mengatakan bahwa, ”Nabi SAW selalu beri'tikaf pada sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan sehingga Allah mewafatkan beliau ... ”. (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Ada beberapa Adab dalam melaksanakan i’tikaf diantaranya : Pertama, niat yang benar. I’tikaf dilakukan semata-mata untuk mengharapkan ridho Allah SWT dan menghidupkan Sunnah Rasullulah SAW. Kedua, dilaksanakan di masjid. Ini didasarkan pada firman Allah SWT QS. Al Baqarah [2] : 187, ”Janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri`tikaf dalam masjid”.
Ketiga, memutus atau menghentikan sementara waktu kegiatan yang berhubungan dengan keduniaan. Hal ini dilakukan agar selama i’tikaf bisa berkonsentrasi hanya untuk beribadah.
Keempat, tidak keluar dari masjid kecuali hanya untuk memenuhi hajat yang mesti dilakukan. Aisyah, berkata, ”Sungguh Nabi SAW pernah menjulurkan kepala beliau kepadaku ketika sedang berada di masjid lalu akau menyisir rambut beliau. Dan beliau tidaklah masuk ke rumah kecuali ketika ada keperluan (buang hajat). (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Kelima, tetap menjaga amaliyah ibadah pagi dan sore, seperti zikir pagi dan sore, shalat dhuha, shalat rawatib, shalat lail, dan amal ibadah yang lain. Keenam, memperbanyak amalan sunnah dengan melakukan berbagai macam ibadah seperti membaca Al Qur’an, tasbih, tahmid, takbir, tahlil, istighfar, memperbanyak shalawat kepada Rasullullah SAW. Juga mentadabburi Al Qur’an, membaca terjemahannya, serta membaca hadist-hadist nabi.
Ketujuh, sedikit makan, minum, dan tidur dengan tujuan untuk melembutkan hati dan melatih kekhusyukan hati serta tidak membuang waktu yang sia-sia. Kedelapan, selalu menjaga kebersihan dan kesucian diri dan tempat i’tikaf. Selalu menjaga wudhu, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Demikian beberapa adab i’tikaf. Semoga bermanfaat. Allohu A’lam. *[adm]
Referensi : Hidayatullah | Refleksi 10 Hari Pertama | 10 Hari Terakhir, Istiqomah ?
Selengkapnya → I’tikaf Di 10 Hari Terakhir Ramadhan
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Banyak yang mengibaratkan bahwa hari-hari di 10 hari terakhir Ramadhan adalah pertandingan partai final yang menyisakan kontestan dengan jumlah sedikit.
Kebutuhan yang seringkali tidak ada sangkut pautnya dengan ibadah ramadhan sudah mulai dipikirkan. Baju baru, persiapan lebaran, hidangan lebaran, mudik menjadi kebutuhan yang kadang mulai memalingkan kita dari kekhusyukan ibadah selama 10 (dua puluh hari) akhir ramadhan.
“Adalah Rasulullah SAW jika telah masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau mengencangkan kainnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari-Muslim).
10 hari terakhir adalah saat- saat dimana malam “Lailatul Qadar” akan turun. Merupakan malam-malam ganjil yang paling agung di sekian malam bulan Ramadhan. Saat dimana ribuan malaikat akan turun ke Dunia dan mengabulkan hajat dari setiap Hamba yang berdoa.
Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari 1000 bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat, dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar. (Q.S Al Qodr : 1-5).
Ada beberapa tanda- tanda yang mungkin dapat kita amati, seperti yang diriwayatkan dalam Hadits riwayat Muslim : “Pada hari itu matahari bersinar tidak terlalu panas dengan cuaca yang sangat sejuk”. “Dan pada malam harinya langit tampak bersih, tidak tampak awan sedikitpun, suasana sunyi dan tenang, serta tidak terlalu dingin maupun terlalu panas” (H.R Ahmad). *[adm]
Referensi : Refleksi 10 Hari Pertama Ramadhan
Selengkapnya → 10 Hari Terakhir, Masihkah Istiqomah
”Kajian Silaturahim Remaja tersebut adalah yang ke-5 pada Bulan Suci Ramadhan 1432 Hijriyah tahun ini”, kata Hanum, salah satu Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan. Silaturahim pada Hari Ahad tersebut dilaksanakan ke Masjid Al Mujahiddin Conegaran, Triharjo, Wates, Kulon Progo.
Sedangkan Kajian Silaturahim Remaja 1432 H ke-6 akan dilaksanakan pada Ahad, 28 Agustus 2011 di Masjid Al Hikmah Toyan, sekaligus merupakan Kajian Silaturahim Remaja yang terakhir pada Ramadhan 1432 Hijriyah.
Dalam tausyiahnya, Sang Ustadz menyampaikan tentang bakti terhadap orang tua. Sementara itu memasuki 10 hari terakhir Bulan Suci Ramadhan kali ini, Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan, selain urusan pribadinya, mulai disibukkan dengan dengan kegiatan lain.
Diantaranya Khataman Al Quran, pembuatan jinggel Radio Komunitas Suara Ramadhan yaitu ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriyah, Persiapan penerimaan Zakat, Infaq, Shadaqah, Persiapan penyelenggaraan Shalat Idul Fitri, Persiapan Kupatan dan Takbir Keliling.
Dengan padatnya kegiatan yang ada diharapkan tidak mengurangi kekhusyukan dan keistiqomahan dalam menjalankan ibadah di 10 hari Ramadhan, dalam rangka meraih maghfirah, dan menggapai ridho Illahi. *[adm]
Referensi : Silaturahim #1 | Silaturahim #2 | Silaturahim #3 | Silaturahim #4
Selengkapnya → Kajian Silaturahim Remaja 1432 H - #5
Pengajian Nuzulul Qur’an sendiri sedianya akan dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2011 atau malam ke-17 Ramadhan 1432 Hijriyah. Namun karena malam itu bertepatan dengan malam Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-66, sehingga pelaksanaannya dimajukan ke tanggal 15 Agustus 2011.
”Pelaksanaan pengajian Nuzulul Qur’an sengaja dilaksanakan malam ini (15 Agustus, admin), karena jika dilaksanakan pada malam ke-17 Ramadhan, bersamaan dengan kegiatan tirakatan yang biasa dilaksanakan di Pedukuhan”, kata Aan, Kepala Bidang Pendidikan, Takmir Masjid Al Hikmah Toyan.
Pengajian disampaikan oleh Ustadz Jazari dari Nanggulan, Kulon Progo. Dalam tausyiahnya Jazari menjelaskan tentang keutamaan Al Qur’an. Keutamaan dalam hal membaca misalnya, tidak hanya selama Bulan Suci Ramadhan, tetapi juga di luar Ramadhan.
Bagi jamaah yang berhalangan hadir dan bertempat tinggal di luar Masjid Al Hikmah Toyan, pengajian juga dapat didengarkan di Radio Komunitas Suara Ramadhan 88 MHz. ”Pengajian disiarkan secara langsung di Radio Komunitas Suara Ramadhan (RKSR) 88 MHz, supaya juga bisa diikuti oleh pendengar RKSR”, kata DJ OI, Direktur Siar RKSR.
Lebih lanjut Jazari menjelaskan bahwa membaca Al Qur’an diharapkan menjadi kebiasaan keluarga muslim. ”Tidak hanya selama ramadhan, keistiqomahan membaca dan mempelajari Al Qur’an harus tetap diteruskan di luar Ramadhan”, ungkap Jazari.
Pengajian dikemas secara rileks dan santai, bahkan kadang diselingi gelak tawa dari jamaah. Dengan kemasan yang rileks, diharapkan materi yang disampaikan dapat diterima dengan mudah oleh jamaah.
Di akhir tausyiahnya, Jazari mengungkapkan bahwa idealnya Al Qur’an tidak hanya sekedar menjadi pajangan, baik di rumah maupun di masjid. Namun lebih dari itu, Al Qur’an dapat dipelajari baik secara individu di rumah atau melalui Taman Pendidikan Al Qur’an maupun majelis taklim yang ada di lingkungan masjid.
Lebih dari itu, Al Qur’an diharapkan dapat menjadi pedoman dalam setiap langkah dalam rangka mengarungi kehidupan ini. Wallohu A’lam. *[adm]
Referensi : Tadarus Al Qur’an Semoga Tidak Berhenti | Generasi Muda Qur’ani
Selengkapnya → Suntik Semangat, Al Hikmah Adakan Nuzulul Qur’an 1432 Hijriyah
Kegiatan kunjungan balasan ke Masjid Al Islam Sanggraha Lor, Bendungan, Wates, Kulon Progo tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 13 Agustus 2011, setelah sebelumnya telah dilaksanakan silaturahim di Masjid Al Hikmah Toyan pada Kamis, 04 Agustus 2011.
Pukul 16.00 WIB, Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan, dipimpin Kusuma Dwi dan berkekuatan kurang lebih 15 orang bertolak ke Masjid Al Islam Sanggrahan Lor. ”Ketua Rismas, Andi Yahya, tidak bisa memimpin rombongan dikarenakan ada kegiatan di Sekolah”, kata Kusuma.
Berbeda dengan kegiatan Kajian Silaturahim Remaja sebelumnya, peserta yang mengikuti bersilaturahim kali ini agak sedikit jumlahnya. Hal ini dikarenakan pada hari tersebut bersamaan dengan kegiatan Buka Bersama yang dilaksanakan di SD maupun SMP dari anggota Remaja Islam.
Kegiatan silaturahim, selain diisi tausyiah juga diisi dengan penampilan hadroh dari Remaja Islam Masjid Al Islam Sanggrahan Lor. Dalam tausyiah disampaikan tentang tingkatan puasa. Sebagai generasi muda islam, diharapkan dari tahun ke tahun dapat memperbaiki puasa ramadhan menjadi puasa yang berkualitas.
Sehingga puasa yang kita laksanakan, tidak sekedar menjadi puasa yang hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja. Tetapi benar-benar dapat berkualitas dan dapat menghantarkan kita ke tingkat taqwa. Semoga. Aamiin. *[adm]
Referensi : Silaturahim 1432 H #1 | Silaturahim 1432 H #2 | Silaturahim 1432 H #3
Selengkapnya → Kajian Silaturahim Remaja 1432 H - #4
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Rabu, 10 Agustus 2011 adalah hari terakhir dari tahapan pertama yang ada pada Bulan Ramadhan. 10 (sepuluh) hari pertama ini adalah tahapan pelimpahan rahmat. Lalu, apa yang mestinya kita lakukan.
Koreksi atas diri menjadi hal yang wajib dilakukan sebagai muslim yang baik. Muhasabah ini dilakukan dalam rangka memotret diri, untuk kemudian dijadikan acuan dalam menyambut 10 (sepuluh) hari tahapan kedua atau tahap pengampunan dari Sang Maha Pengampun.
Bagaimana ibadah yang telah kita lakukan pada 10 (sepuluh) hari pertama itu, apakah sudah optimal atau belum. Jika belum, 20 (dua puluh) hari selanjutnya mestinya dapat dimanfaatkan untuk menjadi lebih baik daripada 10 (sepuluh) hari pertama.
Sebagaimana banyak diumpamakan, layaknya sebuah pertandingan, dalam proses ini pasti sudah ada beberapa kontestan yang mulai berguguran. Shof jamaah laki-laki, sudah mulai maju kedepan, yang artinya jamaah tidak sebanyak awal ramadhan.
Kebutuhan yang seringkali tidak ada sangkut pautnya dengan ibadah ramadhan sudah mulai diperhitungkan. Baju baru, persiapan lebaran, hidangan lebaran, mudik menjadi kebutuhan yang kadang mulai memalingkan kita dari kekhusyukan ibadah selama 20 (dua puluh hari) akhir ramadhan.
Idealnya dengan berakhirnya tahap pertama ini, ibarat sebuah mobil. Selepas 10 (sepuluh) hari pertama ini, mestinya gigi kecepatan sudah memasuki gigi sedang dan pedal gas juga harus ditekan lebih dalam, supaya menghasilkan laju yang agak cepat.
Sikap istiqomah dalam mempersaksikan diri atas ramadhan, memang tidak mudah dijalani. Apalagi bagi pribadi-pribadi yang mempunyai kapasitas keislaman pas-pasan. Semoga di 20 (dua puluh) hari akhir ramadhan ini, kita tetap diberikan kekuatan untuk tetap istiqomah dan konsisten dalam menjalankan ibadah. Aamiin. *[adm]
Referensi : Ramadhan Perdana 1432 H | Sambut Ramadhan Mulia 1432 H
Selengkapnya → Refleksi 10 Hari Pertama Ramadhan 1432 Hijriyah
Pada setiap malamnya, kegiatan tadarus diikuti 20 – 30 jamaah masjid. Mulai dari Remaja Islam Masjid (Rismas), Santri Taman Pendidikan Al Qur’an dan Pengajian Ibu-ibu. Sampai dengan Jumat, 12 Agustus 2011 tadarus yang dilaksanakan telah mengkhatamkan Al Qur’an sebanyak 4 kali.
”Kalau Tahun 1432 Hijriyah, berhasil dilaksanakan khatam Al Quran sebanyak 5 kali, tahun ini baru hari ke-12 kita sudah mengkhatamkan Al Qur’an 4 kali”, kata Kusuma peserta tadarus. Semoga tahun ini Keluarga Besar Masjid Al Hikmah Toyan dapat mengkhatamkan Al Qur’an lebih banyak, sambungnya.
Kegiatan tadarus biasanya diakhiri dengan khataman Al Qur’an, yang dilaksanakan pada akhir ramadhan. Khataman Al Qur’an juga merupakan agenda rutin setiap ramadhan. Biasanya dilaksanakan pada tanggal 26 Ramadhan, dengan ciri khas sedan ijo.
Terlepas dari berapa kali peserta tadarus dapat mengkhatamkan Al Qur’an, lebih dari itu esensi yang paling penting adalah bagaimana kemudian membiasakan kembali membaca dan mempelajari Al Qur’an di luar Bulan Suci Ramadhan.
Kalau ada yang beranggapan, bahwa selama Ramadhan semua amal ibadah termasuk mentadabburi Al Qur’an, pahalanya dilipatgandakan tentu tidak salah. Namun, akan lebih baik jika keistiqomahan membaca Al Qur’an itu tetap diterapkan di luar Ramadhan, walaupun pahala tidak dilipatgandakan sebagaimana Ramadhan.
Atau mungkin ada yang mengatakan kalau Ramadhan, masjid pasti selalu ramai dengan jamaah, sehingga tadarus pun akan ramai. Tentu hal itu juga benar adanya. Namun alangkahkah indahnya, ketika di luar Ramadhan masjid kita itu juga selalu ramai sebagaimana ketika ramadhan. Bisakah ? Tentu sangat bisa. Bukankah Ramadhan adalah tempat pendadaran, sementara bulan lain adalah tempat implementasi.
Sekedar tips buat rekan-rekan pengelola masjid, buatlah Unit Kegiatan Masjid seperti kelompok Tadarus Al Quran. Gunakan sebagai tempat untuk mengenang indahnya tadarus yang telah dilakukan selama Ramadhan itu. Semoga dengan kelompok yang ada, budaya mentadabburi Al Qur’an selalu terjaga, walau Ramadhan telah usai. Allohu A’lam. *[adm]
Referensi : Tadabbur Qur’an Rismas | Tadarus Al Qur’an | Generasi Muda Qurani
Selengkapnya → Tadarus Al Qur’an, Semoga Tidak Berhenti Setelah Ramadhan
Kegiatan Kuliah Tujuh Menit (kultum) sendiri, dilaksanakan setelah Shalat Isya’ berjamaah, sebelum pelaksanaan Shalat Tarawih. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kuliah Tujuh Menit (kultum) ini tidak disampaikan oleh Ustadz sebagaimana Tausyiah bakda Shalat Subuh.
Remaja Islam Masjid (Rismas) dan Santri Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA), diberikan kesempatan untuk menyampaikan Kuliah Tujuh Menit (kultum) tersebut. ”Ini agenda rutin Remaja Islam Masjid (Rismas) setiap Ramadhan, dan kultum diisi oleh Rismas dan santri TPA”, kata Aan, Kepala Bidang Pendidikan Takmir Masjid.
Lebih lanjut Aan menambahkan, bahwa tujuan utama dari pelaksanaan kultum ini adalah dalam rangka pembinaan kader dalam hal melatih keberanian untuk tampil dan menyampaikan materi dihadapan jamaah.
”Adapun dalam hal esensi materi yang disampaikan, itu nomor dua. Yang terpenting adalah bagaimana berani tampil”, sambung Aan. Tapi tentu, pendampingan terhadap materi yang disampaikan, tetap dilakukan secara bertahap guna perbaikan di masa mendatang.
Dengan adanya Kuliah Tujuh Menit (kultum) ini, diharapkan kebiasaan berani tampil dan mengemukakan pendapatnya di hadapan umum akan tercipta. Semoga. *[adm]
Referensi : Generasi Muda Asset dan Kader | Persiapkan Generasi Tangguh
Selengkapnya → Kultum Remaja : Latih Keberanian Tanpa Kurangi Esensi
Kegiatan sore itu diikuti kurang lebih 100 (seratus orang). Dalam kesempatan itu pula disampaikan tausyiah menjelang buka puasa oleh Bapak Harum Wijaya, SE. Dalam tausyiahnya Harum mengajak Remaja Islam Masjid (Rismas) untuk lebih pandai dalam mensyukuri nikmat dari Sang Rahman.
Dicontohkan oleh Harum, Allah yang Maha Pemurah telah menyediakan udara untuk bernafas secara gratis kepada kita. ”Bayangkan, kalau Allah SWT, meminta bayaran dari udara yang telah kita hirup itu”, kata Harum.
Lalu sebagai generasi muda, bagaimana cara Remaja Islam Masjid (Rismas) mensyukuri nikmat itu. Mengenai hal tersebut Harum menjelaskan bahwa, Remaja Islam haruslah mampu menjadi generasi yang tangguh, yang dapat menjadi panutan di lingkungan mereka tinggal, dan dapat dibanggakan oleh orang tua.
”Contoh ringan saja, bagaimana mau bersyukur kalau mengaji saja malas-malasan. Itu berarti tidak mensyukuri nikmat sehat yang telah diberikan”, lanjut Harum. Syukur tidak hanya diucapkan dengan lisan, lebih dari itu syukur haruslah diimplementasikan dalam perilaku dan kehidupan sehari-hari, tambahnya.
Setelah dilaksanakan buka puasa dan Shalat Maghrib berjamaah, Kusuma Dwi, salah satu Remaja Islam Masjid (Al Hikmah) Toyan, berharap bahwa kebersamaan dan silaturahim yang telah ada dan terjalin jangan hanya berhenti saat ramadhan.
Seraya mengaminkan Kusuma, Hanum menambahkan bahwa di luar Ramadhan misal bertemu di jalan, Remaja Islam yang ada bisa saling sapa. Silaturahin juga masih bisa terjalin di dunia maya yaitu di facebook group di The Big Family of Al Hikmah Toyan. *[adm]
Referensi : Silaturahim Remaja 1432 H #1 | Silaturahim Remaja 1432 H #2
Selengkapnya → Kajian Silaturahim Remaja 1432 H - #3
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Ahad, 07 Agustus 2011 sebagai tindak lanjut dari agenda pembuatan neon box yang telah direncanakan beberapa saat yang lalu. Neon box sendiri dibuat sebagai petunjuk adanya masjid.
Sebagaimana diberitakan beberapa waktu yang lalu bahwa latar belakang dari pembuatan papan nama masjid ini adalah Masjid Al Hikmah Toyan, sebagai salah satu masjid yang berada di sisi jalan raya dan letaknya agak menjorok masuk ke dalam kurang lebih 25 meter yang secara visual agak terhalang.
Pembuatan neon box sendiri didukung oleh BMT Arafah Mandiri Wates, Kulon Progo. Kegiatan pemasangan papan nama sendiri dilaksanakan bersamaan dengan kerja bakti ringan di dalam dan lingkungan masjid.
Ramadhan yang telah berjalan kurang lebih 1 (satu) minggu, dan hampir tiap hari baik siang dan malam masjid tidak pernah sepi dari kegiatan, memerlukan kerja bakti secara berkala. Hal itu dilakukan untuk tetap menjaga kebersihan dan kenyamanan ibadah selama Bulan Mulia ini.
Semoga dengan neon box papan nama masjid, bisa bermanfaat sebagai rambu-rambu bagi pengguna jalan dari luar lingkungan Toyan yang akan melaksanakan ibadah baik selama Ramadhan 132 Hijriyah maupun setelah Ramadhan. Semoga. *[adm]
Referensi : Neon Box Papan Nama Masjid
Selengkapnya → Pemasangan Neon Box 1432 Hijriyah
”Hal ini dilakukan sekaligus untuk menginventarisir buku yang ada”, kata Kusuma, salah satu pengelola Perpustakaan Masjid ABATA Book Corner ”Change Your Mindset”.
Kusuma sendiri beberapa saat yang lalu telah mendapat bimbingan teknis (bimtek) pengelolaan perpustakaan di Badan Perpustakaan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. ”Ini sekaligus untuk mempraktekkan ilmu yang didapat di bimtek”, tambahnya sambil tertawa.
Karena banyaknya kesibukan selama Bulan Suci Ramadhan 1432 Hijriyah, kegiatan labeling sendiri sementara ini masih difokuskan untuk inventaris Al Quran. Kedepan harapannya semua buku yang ada dapat diadakan labeling.
Kegiatan labeling yang dilaksanakan malam itu berbarengan dengan kegiatan pemotongan stiker. Pembuatan stiker sendiri adalah salah satu agenda rutin tahunan Ramadhan. Beberapa stiker yang dibuat adalah stiker ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriyah, dan stiker Radio Komunitas Suara Ramadhan 88 MHz. *[adm]
Referensi : Butuh Wakaf Buku | ABATA Book Corner
Selengkapnya → Abata Book Corner Laksanakan Labeling Buku